Kamis, 17 Maret 2011

TEKNIK MENJODOHKAN MERPATI BALAP


 Agar dapat menghasilkan anakan yang baik, sebaiknya ketika mengawali penjodohan usia sang jantan kira-kira 3-4 bulan dari sejak ia MERPATI balap yang identik dengan adu nafsu ketika burung tersebut sedang di terbangkan, merupakan salah satu proses dalam menjodohkan. Karena, semakin bernafsunya si jantan terhadap sang betina maka yang terjadi adalah laju burung tersebut akan bertambah kecepatannya.

dilahirkan. Untuk sang betina, idealnya seumur dengan sang pejantan atau sebaiknya lebih muda ketika dipasangkan. Tetapi, ada juga peternak yang menjodohkan sang pejantan dengan betinanya yang sudah pernah kawin, dengan maksud sang pejantan cepat birahi.

Kemudian, siapkan kandang dengan ukuran 1,5 X 1,5 X 2 meter yang didalam kandang tersebut harus disediakan kandang tambahan yang berukuran kecil. Adapun fungsi dari kandang tambahan adalah tempat untuk merpati yang sedang dijodohkan tersebut istirahat.

Setelah kandang tersebut tersedia, langkah selanjutnya adalah memasukan sang pejantan tanpa sang betina. Biarkan sang pejantan dikurung dikandang tersebut se4lama satu hari. Menginjak hari kedua, barulah beberapa betina mulai dimasukan secara bergantian selama kurang lebih setengah hari.

Hanya yang perlu diperhatikan dalam memasukan si betina kedalam kandang, sebaiknya betina tersebut sudah matang kelaminnya. Karena, jika betina tersebut belum cukup umur maka yang terjadi adalah kegagalan dalam melahirkan anakan.
Tidak selamanya penjodohan ini akan berlangsung mulus. Ada beberapa kendala yang sekiranya dapat menggagalkan proses penjodohan. Yang paling kelihatan adalah adanya sikap dari sang jantan yang kelihatan ogah-ogahan ketika dijodohkan. Tetapi, kendala tersebut bukan sesuatu yang rumit karena ada tips yang ampuh dalam menghadapi keadaan tersebut, yaitu dengan cara dalam memilih betina yang akan dijodohkan, sebaiknya peternak menggunakan atau memilih betina yang berbulu serupa dengan baby sitter pejantan. 

Contohnya, apabila dulunya sang pejantan diasuh oleh baby sitter yang berbulu coklat, maka betina yang akan dijodohkan pun sebaiknya yang berbulu coklat. Mengapa demikian? Karena, insting sang pejantan akan terus mengingat perawatnya dulu.

Adapun tanda-tanda yang dapat diperhatikan jika kedua burung tersebut dijodohkan, kedua merpati tersebut akan mengeluarkan bunyi yang maksudnya akan saling merayu. Selain itu, bulu sang pejantan akan terlihat mekar, mengkilap, dan terlihat indah. Jika sang betina terlihat manggut-manggut, itu berarti betina tersebut mulai kepincut oleh rayuan sang jantan dan dapat dipastikan setelah cirri-ciri tersebut mulai tampak maka perkawinan akan segera dimulai.

Merpati balap yang berjodoh biasanya bisa kawin 2-4 kali dalam sehari. Setelah seminggu terjadi perkawinan, biasanya betina akan bertelur 1-2 butir. Empat sampai enam hari setelah telur pertama itu dipasangkan, merpati tersebut akan terlihat ngeket atau giring. Tetapi untuk melihat atau memastikan sang jantan ngeket, dapat dicoba dengan cara sang betina didekatkan dengan pejantan lainnya, jika sang jantan terlihat berontak/belingsatan dan langsung mengejar, menandakan si jantan tersebut cemburu dan membuktikan bahwa ia sudah benar benar ngeket/giring.

3 komentar: